Adanya Rotasi SDM dalam perusahaan ternyata agar seperti ini

Adanya Rotasi SDM dalam perusahaan ternyata agar seperti ini
Adanya Rotasi SDM dalam perusahaan ternyata agar seperti ini

Terkadang ada orang yang menonjol disalah satu perusahaan memang menguntungkan, sebagian menjadi berlangganan karena orang tersebut, misalnya datang ketukang cukur rambut, karena sudah merasa cocok, kemudian berlangganan setiap cukur ditempat itu.

Baru-baru ini saya merasakan ada yang beda, manajemen SDM perusahaan yaitu ditukang cukur itu sendiri, yaitu kali ini tukang cukur  modern yang terorganisir yaitu babershop, ternyata tukang cukurnya ini ada rotasi, dan setelah saya kait-kaitkan ternyata memang itu sistem barbershop itu sendiri, saya sempat mikir juga kok begitu ya, padahal ketika sudah cocok kan bisa mendapatkan pelanggan.

Dilain hari saya menemukan jawabannya, selain barbershop ada rumah sakit yang menggunakan sistem SDM seperti itu, ketika ada dokternya yang mulai dikenal, dokter itu akan di pindah, kalau pun tidak dikenal, sistem itu tetap berjalan, yaitu melakukan rotasi. tujuannya agar yang dikenal nama lembaganya bukan perorangan.

Jadi kesimpulan yang dapat dipetik dari sistem Manajemen SDM untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dengan sistem rotasi, ganti orang untuk menjunjung atau mengedepankan nama lembaganya, bukan perorangan, jadi menjadi indikator orang menjadi berlangganan karena secara menyeluruh pelayanan di perusahaan tersebut memang dikenal baik.

Dipikir juga memang ada baiknya, jika ketergantungan pada orang per orang, perusahaan bisa jatuh begitu saja, tetapi jika yang dikenal solid nama lembagannya keberlangsungan akan stabil, karena dikaitkan dengan regenerasi juga, hari ini dapat orang hebat, jika regenerasi tidak sama akan mudah goyah, namun jika sambil jalan dilakukan sistem semua orang sepertinya akan menepis persoalan SDM di perusahaan.

Kemudian saya kaitkan lagi dari pencermatan penglihatan yang saya ketahui, ada perusahaan percetakan suatu waktu karyawannya berhenti dan membuat percetakan sendiri, otomatis karyawan tersebut karena sudah punya modal relasi menjadi hal yang mudah, dan percetakan tempat kerjanya dulu jelas akan menurun.

Dari situ saya jadi paham juga ternyata ada percetakan dimana karyawannya memiliki aturan tidak boleh menghubungi langsung no hp marketing, atau marketing dilarang memberikan no hp kepada customer, tetapi langsung ke nomor telpon perusahaan, mengandung maksud secara tidak langsung mengamankan customer perusahaan tersebut.
Advertisement