Dari yang viral menambah wawasan

Dari yang viral menambah wawasan
Dari yang viral menambah wawasan

Pagi hari ini buka beranda twitter, disitu ada video seorang artis sedang mewawancarai seorang profesor, hal yang dibahas seputar mengenyahkan covid-19, vaksin.

Video tersebut menarik perhatian saya, saya menontonyanya, kemudian saya bertanya kepada teman dan teman saya ini bilang, buka diyoutube sudah ada sanggahannya, itu tidak benar.

Saya memantapkan saya cek komentar di postingan twitter itu, memang komennya rata-rata terkesan membully.

Pikiran saya, jadi terbawa masa sih iya, kelasnya profesor seperti itu !!!

Membuat penasaran, saya pun ikuti apa yang dikatakan teman, saya buka youtube dan ketikan sanggahan prof titik-titik, maaf saya tidak sebutkan namanya.

Muncul dan saya klik dan saya dengarkan.

Ternyata gelar profesor saja tidak menjamin kebenarannya disanggah oleh seorang ilmuwan, dan ilmuwan ini mengatakan, kurang lebihnya seperti ini jangan hanya mendengarkan, jangan hanya memperhatikan siapa yang berbicara dan perhatikan track record rekam jejaknya, orang ini pernah meneliti apa.

Kemudian Ilmuwan yang menyanggah ini saya ketahui latar belakangnya ternyata memang lulusan universitas ternama, videonya banyak yang menyukainya, info lengkapnya saya dapatkan melalui channel ini Narasi Newsroom

Tidak cukup disitu, saya cari channel pribadinya, dari video diatas saya lihat dikomentar ada yang memberitahu chanel khusus bapak ilmuwan ini ada di channel dengan nama Pak ahmad




Dari sesuatu yang viral menambah wawasan saya tentang pembahasan covid-19 melalui pak ahmad ini.

Yang saya tangkap dari pembelajaran kali ini adalah banyak sekali informasi simpang siur pembahasan covid-19 yang membingungkan, mencemaskan masyarakat, dan bapak ahmad ini berada di pihak yang mencerahkan dengan penjelasan yang santun dan bekal keilmuwannya.

Yok share, siapa ilmuwan rekomen anda dikolom komentar dibawah ?

Yang kompeten membahas corona ini, agar orang mendapatkan informasi yang jelas tentang covid-19 ini, lebih hati-hati dalam menerima informasi.

Advertisement