Usaha Menerima Pesanan Takjil di bulan Ramadhan dari Rumah

Usaha Menerima Pesanan Takjil di bulan Ramadhan dari Rumah
Usaha Menerima Pesanan Takjil di bulan Ramadhan dari Rumah
Masih nyambung dengan postingan sebelumnya mengoptimalkan usaha yang ada, disaat pandemi corona yang belum ada kepastian kapan berakhirnya, dan saya setuju orang yang menggemborkan mensosialisasikan bersatu tangani covid-19 ini, butuh kesadaran bersama, lanjut ke topik sebagai pemula dalam berwirausaha harus cermat menangkap peluang yang ada.

Dari perhatian saya, usaha pada masa pandemi covid-19 ini yang belum goyah adalah sembako kebutuhan keluarga sehari-hari, namun demikian bisa saja terjadi logistik tersendat, supplier dipesan para orang berduit ataupun pemerintah membeli jumlah besar untuk memberikan donasi menyalurkan kemasyarakat, bisa terjadi kan toko-toko kecil akan kesulitan mendapatkan supllay untuk mengamankan persedian stok untuk dijual ditokonya.

Saya juga berkali-kali bertanya kepada ibu yang punya ruko dipasar, jawabnya setiap harinya "biasa saja, tidak dirasakan dampaknya". semoga aman dan terkendali.

Bagi saya sendiri toko yang berlokasi didesa  menyatu dengan rumah tokonya, toko faiz jebed utara, tidak bisa mengandalkan market disekilingnya, harus berupaya bisa go publik dengan basis teknologi internet.

Saya coba pada pemasaran masker kain, dan ternyata ada juga dari luar desa yang datang ke toko untuk membeli lusinan masker kain, desa tersebut dari desa beji kemudian paduraksa, asem doyong, karangbrai.

Menangkap Peluang Usaha Takjil 

Kemudian mencoba menangkap peluang lainnya, yaitu menerima pesanan takjil, saya jalankan bukan berarti dari nol, berawal dari kebagian jatah donasi untuk warga, kemudian adanya kebutuhan teman-teman yang tidak mau direpotkan dengan membuat takjil sendiri,memilih dengan cara praktis hanya memberi sejumlah uang dan minta diusahakan sudah tersedia bentuk takjil.

Adanya kebutuhan tersebut, peluang tersebut pun saya ambil, dengan job yang sudah ada ditambah promosi seadanya.

Mengambil peluang tersebut, saya pun upayakan dengan mencukupinya sebaik mungkin dari olahan takjilnya dan kemasannnya.

Karena modal sepertinya tidak begitu jadi masalah, karena uang sudah lunas dibayar dimuka, akan tetapi untuk kemasan yang bagus, agar tidak tumpah, saya pun berpikir membeli cup sealer, dan belilah alat tersebut dengan harga Rp. 825.000 ini yang membutuhkan modal.

Dari pantauan saya pribadi usaha takjil ini juga cukup menggiurkan ketika kita punya relasi yang luas, target marketnya untuk acara, untuk donasi, biasanya orang-orang ini akan datang langsung ke yang buat.

Meski usaha ini pada setiap ramadhan ramai, banyak yang jual, usaha takjil dari rumah juga sama punya potensi yang bagus, karena sekarang ini ada media promosi lewat whatsapp begitu pasang status di whatsapp dan kalau teman-teman kontak kita orang-orangnya potensial bisa sajakan menarik perhatian kemudian memunculkan pesanan-pesanan baru.

Kesimpulan

Usaha Menerima Pesanan Takjil di bulan Ramadhan dari rumah untuk meminimalir resiko, baiknya mencari peluang order atau pesanan terlebih dulu, jika pesanan sudah jelas, kita bisa mantap membuka usaha terima pembuatan takjil, sudah dapat pesanan sembari itu promosi untuk mendapatkan order-order lainnya.

Saya menggunakan metode cara promosi terbaik adalah dengan produk yang bagus, maka dari itu yang lain hanya pakai gelas dan penutup yang bisa tumpah, saya gunakan cup sealer, sehingga anti tumpah, ditambah lagi untuk olahan tanpa pemanis buatan, murni menggunakan gula, membuatnya seolah mau di makan sendiri.
Advertisement