Orang tua yang suka banding-bandingkan anaknya

Orang tua yang suka banding-bandingkan anaknya
Orang tua yang suka banding-bandingkan anaknya
Dunia para orang tua ketika berkumpul ini tema yang dibicarakan biasanya tukar pengalaman dalam mengasuh putra-putrinya dirumah.

Kemudian ada orang tua yang menonjolkan kelebihan anaknya, muncullah terbawa suasana membandingkan anaknya sendiri dengan anak orang lain, "kok anakku tidak sehebat dia?"

Kemudian tentang anak yang susah diatur, ada orang yang menyikapinya dengan marah-marah, kemudian menerapkan disiplin keras, dengan hukuman.

Ada yang kemudian anaknya manut dan patuh, adanya yang ketakutan hingga depresi, ada yang tetap membandel hingga orang tua lupa, anaknya sendiri disebut "anak nakal"

Menyebut "anak nakal" tidak diperbolehkan ucapan adalah doa, kalau nakal nanti yang repot orang tua, jangan  diulangi ya, nasehat itu mungkin anda pernah dengar.

Kalau kamu gimana gus ? apakah suka membanding-bandingkan

Iya manusiawi kadang lupa, keceplosan,  kadang suatu waktu saya evaluasi merenungi dan saya catat agar tidak saya ulangi.

Namanya orang tua, kadang sudah cape, pikirannya kebutuhan suka lupa emosi, tidak sabaran, mengatakan apa adanya spontanitas kepada anaknya.

Menyikapi anak dan tidak lagi membanding-bandingkan


Ini cara saya, kalau salah diingatkan kalau benar semoga bermanfaat, dan jangan menjadi sebuah kebenaran, karena setiap orang punya cara sendiri, menyesuaikan karakter anak, tiap anak juga tidak sama, iya tidak ?


1. Semua Ada didalam Kendali

Mungkin saya yang lemah, tidak tegas terhadap anak, sehingga terkadang saya membiarkan kalau anak lagi bandel susah diatur, saya biarkan  saja, bahkan saya mengikuti kemauannya, hingga jadi anak manja, kenapa demikian ?

Saya berpikir seperti ini, bandel baiknya anak adalah cerminan dari orang tuanya sendiri, Saya sendiri kalau anak lagi nakal, susah diatur, dalam hati saya berkata "itu akibat dari dosa-dosa saya dimasa lalu" dengan begitu saya sabar menjalani seperti orang yang sedang menjalani hukuman.

Saya kaitkan didunia nyata, hukuman didunia nyata juga demikian, kamu bisa meminta maaf dan dimaafkan, tetapi tetap saja hukum ditegakkan harus menjalani hukuman, begitu juga kita sudah memohon ampun kepada Allah SWT, tetap saja harus menjalankan, akibat dari apa yang sudah dilakukan.

Kembali ke menyikapi anak, hati saya berkata "semua didalam kendali Allah" nah disinilah alasan kenapa saya lemah, membiarkan begitu saja, tanpa marah-marah emosi berlebihan, saya hanya berbicara secukupnya dan sabar menjalani tingkah laku anak yang sedang menguji kesabaran orang tuanya.

2.  Didik Anak dengan Contoh Tindakan Perbuatan

Bukannya saya tidak tegas, atau berdiam diri, menyikapi dalam mendidik anak, cara saya adalah menjaga sikap dan memberikan contoh keseharian yang baik-baik, maka saya upayakan agar ketika ada masalah anak, saya tidak marah-marah, saya bertutur kata dengan intonasi dalam batas kesabaran, soal hasilnya anak mau patuh atau tidak kembali ke kalimat diatas "semua didalam kendali Allah"

Jadi cara yang saya lakukan dalam mendidik anak dalam keseharian adalah dengan contoh perbuatan.

Dengan begitu, saya bisa dengan kesadaran terima apa adanya terhadap sikap si anak, ketika ada yang tidak sesuai harapan orang tua, tetap sabar karena orang tua juga ada keterbatasan dalam mendidik memberikan contoh-contoh kepada anaknya.

Misalnya orang tua sibuk kerja terus, dirumah cape waktu dirumah untuk tidur, sedang tidak ada waktu buat anak, karena kondisi seperti ini saya pun memakhluminya ketika anak sedang rewel, itu sebab akibat dari sikap saya terhadap anak.

Dengan kedua hal diatas, sekarang ini saya tidak membanding-bandingkan saya hanya berfokus mengarahkan saja, membantu si anak mewujudkan sesuai keinginannya untuk masa depannya, mengikuti saja, misal dia senang dan ingin jadi guru, maka sebagai orang tua mendukungnya dan coba memotivasinya orang tua berupaya agar menjadi guru yang benar-benar ahli dibidangnya.

Baca juga : Anaknya Sukses ini tips dari hasil Ngobrol dengan Senior

Kesimpulan


Anak adalah cerminan orang tua itu sendiri, kalau orang tua dalam bersikap bertindak sejak bayi anak-anak diperlihatkan dicontohkan dengan kebaikan, kebajikan, semoga menjadi anak yang baik, hanya itu yang bisa diupayakan sebagai orang tua, karena semua ada kendali pada Allah SWT, ada rahasia illahi yang tidak bisa ketahui kebenarannya.

Silakan saran dan masukan dikomentar, semoga menjadi bimbingan bagi para orang tua lainnya.

----------------------------------------------
Oleh : Agus Supriyono
Publis date : 27 Maret 2020
----------------------------------------------
Advertisement